Sabtu, 07 November 2015

Menjadi Remaja Cerdas dan Sehat Reproduksinya

Masa remaja (adolescence) merupakan masa yang amat vital dan menentukan. Ia adalah masa dimana terjadinya proses transisi (perpindahan) sebagai jembatan yang menghubungkan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masa ini ditandai pelbagai perubahan; fisik, hormonal dan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi; haidl, mimpi basah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada saat yang sama, periode masa remaja ini begitu identik dengan adanya segala macam upaya untuk mencari dan menentukan identitas dirinya sebagai bagian dari anggota keluarga dan masyarakat dimana ia bergaul.

Sehingga itu, sebagaimana merujuk pada World Health Organizarion (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, mendefinisikan remaja sebagai individu yang sedang mengalami masa peralihan; dari segi kematangan biologis seksual sedang berangsur-angsur mempertunjukkan karakteristik seks yang sekunder sampai mencapai kematangan seks, dari segi perkembangan kejiwaan, jiwanya sedang berkembang dari sifat kekanak-kanakan menjadi dewasa; dari segi sosial ekonomi ia adalah individu yang beralih dari ketergantungan menjadi relatif bebas.

Agar perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja berimplikasi positif, maka peranan orang tua mutlak diperlukan. Bukan tanpa alasan, hal ini menjadi penting agar kemudian para remaja tak keliru mengisi masa remajanya dan tak mudah terjerumus pada lembah kenistaan; pergaulan bebas, narkoba, free sex, dan lain semacamnya. Selain peranan orang tua mutlak dibutuhkan, menumbuhkan kesadaran dan pemahaman seputar kesehatan reproduksi oleh diri remaja itu sendiri sedini mungkin, juga amat perlu. Agar cita-cita menjadi remaja cerdas dan sehat tak hanya dipahami oleh orang tua, tetapi juga terpatri dalam diri remaja itu sendiri.

Dalam masa remaja, kesehatan reproduksi mesti menjadi prioritas. Kesehatan reproduksi, sebagaimana mengacu pada Chapter (Nan) VII dari Plan of Action hasil ICDP 1994, didefinisikan sebagai; keadaan fisik, mental, kelayakan sosial secara menyeluruh, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi berikut funsi-fungsi dan proses-prosesnya.

Oleh karena itu, beberapa langkah di bawah ini, seyogianya bisa menjadi acuan untuk para remaja (tentu saja dengan bimbingan dari orang tua) agar kemudian dapat secara cerdas dan sehat memahami perubahan-perubahan yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksinya. Sehingga, dengan beberapa langkah ini, keresahan atau ketakutan dan segala ekses negatif yang sering menggejala dan dirasakan oleh para remaja dapat dihindarkan.

Pertama, menjadikan orangtua sebagai partner utama. Ya, jadikanlah orangtua sebagai tempat berlindung, berbagi, dan bertukar pengalaman dari segala aktivitas para remaja, terutama yang berkenaan dengan keluh kesah yang kerap terjadi pada masa remaja. Karena berbeda dengan orang lain, oleh orang tua, hal yang bersifat privasi akan dijamin kerahasiaannya. Kedua, mencari informasi yang baik seputar kesehatan reproduksi. Di zaman yang serba canggih ini, rasanya tak sulit untuk mencari informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, melalui internet, surat kabar, buku kesehatan, dan lainnya. Sekurangnya, para remaja dapat mengetahui tentang bagaimana cara menjaga dan menggunakan organ reproduksi dan berperilaku seksual secara cerdas dan sehat. Ini juga penting, agar dinding ketabuan-ketabuan seputar kesehatan reproduksi dapat didobrak.

Ketiga, memperdalam ajaran dan nilai-nilai keagamaan. Dalam konteks agama (Islam), remaja sudah dianggap sebagai orang yang akil baligh dan sudah kejatuhan hukum, mukallaf. Karenanya, segala hal yang berkenaan dengan perintah dan larangan-Nya, secara otomatis melekat dengan sendirinya, untuk ditaati. Untuk itu, memperdalam ajaran dan nilai-nilai keagamaan menjadi harus, agar keimanan dan ketakwaan para remaja semakin teguh, terutama teguh dari setiap godaan pergaulan bebas; narkoba, free sex, dan segala perilaku destruktif lainnya.

Keempat, mengisi masa remaja dengan ragam kegiatan sosial yang positif. Ini bisa dilakukan dengan pelbagai macam cara, beberapa diantaranya misalkan dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, aktif dalam remaja masjid di daerahnya masing-masing, ataupun ragam kegiatan lainnya yang bermanfaat.

Melalui langkah-langkah di atas, insya Allah, apa yang kita cita-citakan bersama, untuk membangun dan menjadi remaja yang cerdas dan sehat reproduksinya akan tercapai. Maka tak ada jalan lain, kecuali sesegera mungkin memulai hidup dengan cerdas dan sehat sebagaimana saya rekomendasikan di atas. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam bi al-Shawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar