Jumat, 13 November 2015

Musik rock

Musik rok (bahasa Inggris: rock) adalah genre musik populer yang mulai diketahui secara umum pada pertengahan tahun '50-an. Akarnya berasal dari rhythm and blues, musik country dari tahun '40 dan '50-an serta berbagai pengaruh lainnya. Selanjutnya, musik rok juga mengambil gaya dari berbagai musik lainnya, termasuk musik rakyat (folk music), jazz dan musik klasik.[1]

Bunyi khas dari musik rok sering berkisar sekitar gitar listrik atau gitar akustik, dan penggunaan back beat yang sangat kentara pada rhythm section dengan gitar bass dan drum, dan kibor seperti organ, piano atau sejak '70-an, synthesizer. Di samping gitar atau kibor, saksofon dan harmonika bergaya blues kadang digunakan sebagai instrumen musik solo. Dalam bentuk murninya, musik rok "mempunyai tiga chords, backbeat yang konsisten dan mencolok dan melodi yang menarik".

Pada akhir tahun '60-an dan awal '70-an, musik rok berkembang menjadi beberapa jenis. Yang bercampur dengan musik folk (musik daerah di Amerika) menjadi folk rock, dengan blues menjadi blues-rock dan dengan jazz, menjadi jazz-rock fusion. Pada tahun '70-an, rock menggabungkan pengaruh dari soul, funk, dan musik latin. Juga pada tahun '70-an, rock berkembang menjadi berbagai subgenre (subkategori) seperti soft rock, glam rock, heavy metal, hard rock, progressive rock, dan punk rock. Subkategori rock yang mencuat pada tahun '80-an termasuk New Wave, hardcore punk, dan alternative rock. Pada tahun '90-an terdapat grunge, Britpop, indie rock dan nu metal.

Sebuah kelompok pemusik yang mengkhususkan diri memainkan musik rok dijuluki rock band atau rock group (grup musik rok). Rock group banyak yang terdiri dari pemain gitar, penyanyi utama (lead singer), pemain gitar bass, dan drummer (pemain drum), membentuk sebuah quartet. Beberapa group menanggalkan satu atau dua posisi di atas dan/atau menggunakan pennyanyi utama sebagai pemain alat musik di samping menyanyi, membentuk duo atau trio. Grup lainnya memiliki pemusik tambahan seperti dua rhythm gitar dan atau seorang keyboardist (pemain kibor). Agak lebih jarang, penggunaan alat musik bersenar seperti biola, cello, atau alat tiup seperti saksofon, trompet, atau trombon.

Kamis, 12 November 2015

KRONOLOGI HILANGNYA MARSINAH

Awal tahun 1993, Gubernur KDH TK I Jawa Timur mengeluarkan surat edaran No. 50/Th. 1992 yang berisi himbauan kepada pengusaha agar menaikkan kesejahteraan karyawannya dengan memberikan kenaikan gaji sebesar 20% gaji pokok. Himbauan tersebut tentunya disambut dengan senang hati oleh para karyawan, namun di sisi pengusaha berarti  beban pengeluaran perusahaan yang makin bertambah.

Pada pertengahan April 1993, Karyawan PT. Catur Putera Surya (PT. CPS) Porong membahas Surat Edaran tersebut dengan resah. Akhirnya, karyawan PT. CPS memutuskan untuk unjuk rasa tanggal 3 dan 4 Mei 1993 menuntut kenaikan upah dari Rp1700 menjadi Rp2250.

Pada 3 Mei 1993, para buruh mencegah teman-temannya yang masih bekerja. Sedangkan Komando Rayon Militer (Koramil) setempat turun tangan mencegah supaya tidak terjadi aksi buruh.

Tanggal 4 Mei 1993, para buruh mogok total. Mereka mengajukan 12 tuntutan, termasuk perusahaan harus menaikkan upah pokok dari Rp. 1.700,- per hari menjadi Rp. 2.250,- per hari. Tunjangan tetap Rp. 550,- per hari mereka perjuangkan dan bisa diterima, termasuk oleh buruh yang absen.

Sampai dengan tanggal 5 Mei 1993, Marsinah masih aktif bersama rekan-rekannya dalam kegiatan unjuk rasa dan melakukan perundingan-perundingan. Marsinah menjadi salah seorang dari 15 orang perwakilan karyawan yang melakukan negosiasi dengan pihak perusahaan.

Siang hari tanggal 5 Mei 1993, tanpa Marsinah, 13 buruh yang dianggap menghasut unjuk rasa digiring ke Komando Distrik Militer (Kodim) Sidoarjo. Di tempat itu mereka dipaksa mengundurkan diri dari CPS. Mereka dituduh telah menggelar rapat gelap dan mencegah karyawan masuk kerja. Marsinah sempat mendatangi Kodim Sidoarjo untuk menanyakan keberadaan rekan-rekannya yang sebelumnya dipanggil pihak Kodim. Setelah itu, sekitar pukul 10 malam, Marsinah lenyap.

Mulai tanggal 6,7,8 Mei 1993 keberadaan Marsinah tidak diketahui oleh rekan-rekannya sampai akhirnya ditemukan telah menjadi mayat pada tanggal 8 Mei 1993.

SRIKANDI BURUH INDONESIA

Marsinah lahir di Nglundo, 10 April 1969.  Anak nomor dua dari tiga bersaudara pasangan Sumini dan Mastin. Sejak usia 3 tahun, Marsinah telah ditinggal mati oleh ibunya. Bayi Marsinah kemudian diasuh oleh neneknya - Pu’irah, yang tinggal bersama bibinya-Sini, di desa Nglundo, Nganjuk, Jawa Timur.

Pernah bersekolah di SD Karangasem 189, Kecamatan Gondang. Sedang pendidikan menengahnya di SMPN 5  Nganjuk. Ketika menjalani masa sekolah SMA, Marsinah mulai mandiri dengan mondok di kota Nganjuk. Selama menjadi murid SMA Muhammadiyah, ia dikenal sebagai siswa yang cerdas. Semangat belajarnya tinggi dan ia selalu mengukir prestasi dengan peringkat juara kelas. Jalan hidupnya menjadi lain, ketika ia terpaksa harus menerima kenyataan bahwa ia tidak punya cukup biaya untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Dia sangat berharap bisa kuliah di IKIP. Tapi karena tidak ada biaya, sehingga cita-cita itu masih terbatas angan-angan saja.

Selanjutnya dia mengirimkan sejumlah lamaran pekerjaan ke berbagai perusahaan di Surabaya, Mojokerto dan Gresik. Akhirnya diterima di pabrik sepatu BATA di Surabaya tahun 1989. Setahun kemudian ia pindah ke pabrik arloji Empat Putra Surya di Rungkut Industri. Sebelum akhirnya ia pindah mengikuti perusahaan tersebut yang membuka cabang di Siring, Porong, Sidoarjo. Marsinah adalah generasi pertama dari keluarganya yang menjadi buruh pabrik.

Kegagalan untuk meneruskan pendidikan ke perguruan tinggi tidak membuat semangat belajarnya padam. Marsinah punya keyakinan bahwa pengetahuan itu mampu mengubah nasib seseorang, seperti diungkapkan oleh seorang teman dekatnya. Karena itu untuk menambah pengetahuan dan keterampilan, Marsinah mengikuti kursus komputer dan bahasa Inggris di Dian Institut, Sidoarjo. Kursus komputer dengan paket Lotus dan Word Processor sempat dirampungkan beberapa waktu sebelum ia meninggal.

Semangat belajar yang tinggi juga tampak dari kebiasaannya menghimpun rupa-rupa informasi. Ia suka mendengarkan warta berita, baik lewat radio maupun televisi. Minat bacanya juga tinggi. Saking senangnya membaca, ia terpaksa memakai kacamata. Pada waktu-waktu luang, ia seringkali membuat kliping koran. Malahan untuk kegiatan yang satu ini ia bersedia menyisihkan sebagian penghasilannya untukmembeli koran dan majalah bekas, meskipun sebenarnya penghasilannya pas-pasan untuk menutup biaya hidup.

Dua sifatnya yaitu pemberani dan setia kawan, inilah yang membekalinya menjadi pelopor perjuangan. Pada pertengahan April 1993, para buruh PT. CPS (Catur Putra Surya) pabrik tempat kerja Marsinah.

Hingga ajal menjemputnya, Marsinah menyandang gelar Srikandi Buruh atau pahlawan bagi rekan-rekannya. Tidak hanya di kota Sidoarjo atau Jawa Timur. Tapi semangat dan keberaniannya mampu menginspirasi buruh seluruh Indonesia untuk bersatu dan menyuarakan aspirasi mereka.

BANGKITNYA KEBERANIAN

Marsinah sudah meninggal. Mayatnya ditemukan di gubuk petani dekat hutang Wilangan, Nganjuk tanggal 9 Mei 1993. Dengan sekujur tubuh penuh luka memar bekas pukulan benda keras dan kedua pergelangannya lecet-lecet, mungkin karena diseret dalam keadaan terikat. Tulang panggulnya hancur karena pukulan benda keras berkali-kali. Di sela-sela pahanya ada bercak-bercak darah, diduga karena penganiayaan dengan benda tumpul. Pada bagian yang sama menempel kain putih yang berlumuran darah. Mayatnya ditemukan dalam keadaan lemas, mengenaskan.

Marsinah adalah seorang buruh perempuan yang tidak ragu untuk kehilangan nyawanya demi keyakinannya tentang kebenaran. Seorang gadis desa lugu yang tidak canggung berdiri di barisan terdepan pengunjuk rasa. Sebuah keberanian untuk menggusur kepasrahan pada nasib. Marsinah adalah sosok perjuangan yang telah dihancurkan oleh sebuah ketakutan dan kecurigaan. Tapi kita tidak bisa mengingkari bahwa jiwanya tidak bisa dipenjara. Jiwanya akan membumbung tinggi untuk berubah menjadi lidah-lidah api yang akan menghanguskan segala bentuk ketidakadilan.

Semoga pengorbanan Marsinah tidak sia-sia. Dan para buruh bisa menempatkan posisi sebagai mitra bagi pengusaha. Sehingga tercapai kesepakatan serta keharmonisan bersama, tanpa harus diwarnai perpecahan dan kerusuhan.

Selasa, 10 November 2015

Sejarah Lengkap Pemberontakan Di Indonesia Setelah Merdeka

Berbicara soal sejarah kemerdekaan Indonesia mungkin sangatlah panjang ceritanya. bagaimana tidak, Indonesia di jajaha oleh belanda saja kurang lebihnya selama 350 tahun, belum lagi di tambah dengan 3,5 tahun di jajah oleh jepang. Namun setelah Indonesia merdeka Negara kita belumlah terasa aman karena masih banyak pemberontakan yang tersebr di berbagai wilayah di Indonesia. Neriku kami kan memberikan informasi tentang beberapa rangkuman peristiwa pemberontakan di Indonesia setelah merdeka.
Peristiwa Madiun, 18 september 1948
Peristiwa ini di pimpinan oleh Moeso yang baru kembali dari Moskow. Aliran kiri itu merebut Madiun dan memproklamasikan ‘’Sovyet Republik Indonesia’’ namun mereka dapat di tumpas oleh para TNI Indonesia yang berjuang merebut kembali Madiun ketangan Negara Indonesia.

Pemberontakan Kartosuwiryo, 19 desember 1948
Peristiwa ini terjadi di jawa barat, yang di lakukan oleh pasukan darul islam di bawah pimpinan Kartosuwiryo. Namun mereka dapat dihancurkan oleh pasukan Divisi Siliwangi pada saat itu.

Peristiwa APRA di Bandung, 23 januari 1950
APRA (Angkatan Perang Ratu Adil) di bawah pimpinan Westerling memberontak kepada RIS (Republik Indonesia Serikat). APRA dapat dihancurkan pada tanggal 24 januari 1950.

Peristiwa Andi Aziz Ujungpadang, 5 april 1950
Andi Aziz adalah mantan seorang KNIL yang memberontak kepada RIS pada saat itu. Namun pada tanggal 26 april 1950 Andi Aziz menyerah karna kekalahannya.

Peristiwa RMS di Maluku, 1 november 1950
RMS yang singkatan dari (Republik Maluku Selatan) di bawah pimpinan Soumokil memberontak kepada RIS. Namun pemberontakannya tersebut berakhir setelah dapat di tumpaskan oleh TNI yang di pimpin oleh Slamet Riyadi, namun sayangnya Slamet Riadi gugur dalam peristiwa tersebut.

Pemberontakan Ibnu Hajar di daerah Kalimantan Selatan
Ibnu Hajar yang menjdi sebagai pimpinan pemberontakan di Kalimantan Selatan tersebut akhirnya dapat ditangkap pada bulan desember 1949.

Pemberontakan DI/TII di daerah Jawa Tengah, (1949-1962)
Pemberontakan berisi tentang DI/TII (darul islam) / (tentara islam Indonesia) yang di bawah pimpinan kartosuwiryo akan membentuk Negara islam di Indonesia

Pemberontakan DI/TII di Sulawesi selatan, 1957
DI/TII di bawah pimpinan Kahar Muzakar memberontak kepada Republik Indonesia. Namun akahirnya Kahar menyerah pada tanggal 17 agustus 1957

Pemberontakan DI/TII de Brebes, Jawa Tengah
Pemberontakan ini di pimpin oleh Amin Fatah

Pemberontakan DI/TII di Aceh
Pemberontakan ini di pimpin oleh Daud Beureuh

Pemberontakan AMI di Kebumen, Jawa Tengah
AMI (angkatan muda islam) di kebumen Jawa Tengah mengadakan pemberontakan, yang di pimpin oleh Kiai Somalangu.

Pemberontakan Batalyon 264
Peristiwaq itu terjadi di kudus, jawa tengah. Dan pemberontakan itu dapat di gagalkan oleh pasukan TNI Indonesia.

Peristiwa MMC di Jawa Tengah
Di lereng merapi dan merbabu, jawa tengah, gerombolan yang menamakan Merapi Merbabu Complek (MMC) memberontak kepada Republik Indonesia.

Pemberontakan PRRI di Sulawesi,(1958-1961)
PRRI yang berasal dari singkatan (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia) melakukan pemberontakan di Sulawesi.

Pemberontakan Permesta di Sulawesi,(1958-1961)
Permesta yang berasal dari singkaran (perjuangan rakyat semesta) melakukan pemberontakan di daerah Sulawesi.

Pemberontakn G30S/PKI, 30 september 1965
Terjadi peristiwa penghianatan G 30S/PKI yang di lakukan oleh kelompok dewan Revolusi Indonesia pimpinan Letkl Untung, komandan Batalyon I kawal kehormatan Resimen Cakrabirawa. PKI dan beserta ormas-ormasnya di bekukkan. Yang di sebut ormas PKI adala pemuda Rakyat (PR), Gerakan Wanita Indonesia (Garwani), Barisa Tani Indonesia (BTI), Consentrasi Gerakan Mahasiswa Indonesia (CGMI), perhimpunan mahasiswa Indonesia (Perhim), ikatan pemuda pelajar indonesia (IPPI), serta Himpunan Sejarah Indonesia (HIS).

Sabtu, 07 November 2015

Menjadi Remaja Cerdas dan Sehat Reproduksinya

Masa remaja (adolescence) merupakan masa yang amat vital dan menentukan. Ia adalah masa dimana terjadinya proses transisi (perpindahan) sebagai jembatan yang menghubungkan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masa ini ditandai pelbagai perubahan; fisik, hormonal dan mulai berfungsinya organ-organ reproduksi; haidl, mimpi basah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu pada saat yang sama, periode masa remaja ini begitu identik dengan adanya segala macam upaya untuk mencari dan menentukan identitas dirinya sebagai bagian dari anggota keluarga dan masyarakat dimana ia bergaul.

Sehingga itu, sebagaimana merujuk pada World Health Organizarion (WHO) atau organisasi kesehatan dunia, mendefinisikan remaja sebagai individu yang sedang mengalami masa peralihan; dari segi kematangan biologis seksual sedang berangsur-angsur mempertunjukkan karakteristik seks yang sekunder sampai mencapai kematangan seks, dari segi perkembangan kejiwaan, jiwanya sedang berkembang dari sifat kekanak-kanakan menjadi dewasa; dari segi sosial ekonomi ia adalah individu yang beralih dari ketergantungan menjadi relatif bebas.

Agar perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja berimplikasi positif, maka peranan orang tua mutlak diperlukan. Bukan tanpa alasan, hal ini menjadi penting agar kemudian para remaja tak keliru mengisi masa remajanya dan tak mudah terjerumus pada lembah kenistaan; pergaulan bebas, narkoba, free sex, dan lain semacamnya. Selain peranan orang tua mutlak dibutuhkan, menumbuhkan kesadaran dan pemahaman seputar kesehatan reproduksi oleh diri remaja itu sendiri sedini mungkin, juga amat perlu. Agar cita-cita menjadi remaja cerdas dan sehat tak hanya dipahami oleh orang tua, tetapi juga terpatri dalam diri remaja itu sendiri.

Dalam masa remaja, kesehatan reproduksi mesti menjadi prioritas. Kesehatan reproduksi, sebagaimana mengacu pada Chapter (Nan) VII dari Plan of Action hasil ICDP 1994, didefinisikan sebagai; keadaan fisik, mental, kelayakan sosial secara menyeluruh, dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi berikut funsi-fungsi dan proses-prosesnya.

Oleh karena itu, beberapa langkah di bawah ini, seyogianya bisa menjadi acuan untuk para remaja (tentu saja dengan bimbingan dari orang tua) agar kemudian dapat secara cerdas dan sehat memahami perubahan-perubahan yang berkaitan erat dengan kesehatan reproduksinya. Sehingga, dengan beberapa langkah ini, keresahan atau ketakutan dan segala ekses negatif yang sering menggejala dan dirasakan oleh para remaja dapat dihindarkan.

Pertama, menjadikan orangtua sebagai partner utama. Ya, jadikanlah orangtua sebagai tempat berlindung, berbagi, dan bertukar pengalaman dari segala aktivitas para remaja, terutama yang berkenaan dengan keluh kesah yang kerap terjadi pada masa remaja. Karena berbeda dengan orang lain, oleh orang tua, hal yang bersifat privasi akan dijamin kerahasiaannya. Kedua, mencari informasi yang baik seputar kesehatan reproduksi. Di zaman yang serba canggih ini, rasanya tak sulit untuk mencari informasi tentang kesehatan reproduksi remaja, melalui internet, surat kabar, buku kesehatan, dan lainnya. Sekurangnya, para remaja dapat mengetahui tentang bagaimana cara menjaga dan menggunakan organ reproduksi dan berperilaku seksual secara cerdas dan sehat. Ini juga penting, agar dinding ketabuan-ketabuan seputar kesehatan reproduksi dapat didobrak.

Ketiga, memperdalam ajaran dan nilai-nilai keagamaan. Dalam konteks agama (Islam), remaja sudah dianggap sebagai orang yang akil baligh dan sudah kejatuhan hukum, mukallaf. Karenanya, segala hal yang berkenaan dengan perintah dan larangan-Nya, secara otomatis melekat dengan sendirinya, untuk ditaati. Untuk itu, memperdalam ajaran dan nilai-nilai keagamaan menjadi harus, agar keimanan dan ketakwaan para remaja semakin teguh, terutama teguh dari setiap godaan pergaulan bebas; narkoba, free sex, dan segala perilaku destruktif lainnya.

Keempat, mengisi masa remaja dengan ragam kegiatan sosial yang positif. Ini bisa dilakukan dengan pelbagai macam cara, beberapa diantaranya misalkan dengan mengikuti kegiatan ekstra kurikuler di sekolah, aktif dalam remaja masjid di daerahnya masing-masing, ataupun ragam kegiatan lainnya yang bermanfaat.

Melalui langkah-langkah di atas, insya Allah, apa yang kita cita-citakan bersama, untuk membangun dan menjadi remaja yang cerdas dan sehat reproduksinya akan tercapai. Maka tak ada jalan lain, kecuali sesegera mungkin memulai hidup dengan cerdas dan sehat sebagaimana saya rekomendasikan di atas. Semoga bermanfaat. Wallahu ‘alam bi al-Shawab.

Jumat, 06 November 2015

Ini Perbedaan Pintar, Cerdas, dan Jenius

Pintar, cerdas, dan jenius, adalah kata berbeda, dan makna berbeda pula, tapi kadang kata ini digunakan untuk hal yang sama. Misalnya dalam kalimat, “Pantas dia terpilih, orangnya memang pintar.” Jika tak memahami perbedaan ketiganya, maka kalimat “Pantas dia terpilih, orangnya memang jenius,” atau “Pantas dia terpilih, orangnya memang cerdas.” akan dimaknai sama.

“Biasakan menggunakan kata yang tepat, meski kamu tak berdosa jika tidak menggunakannya.” Pesan pembimbing saya dulu, selalu terngiang di telinga sampai sekarang. Bahkan saking terngiangnya, saya kadang terlalu lama memikirkan suatu kata yang tepat digunakan dalam satu kalimat. Padahal bagi pembaca, itu biasa saja, bahkan ada yang terkesan “ngejlimet”.

Pintar, cerdas dan jenius, adalah kata yang menujukan keadaan di atas rata-rata. Namun, ada perbedaan mendasar antara ketiganya. Celoteh ini mencoba menguraikan perbedaan itu tentu dari perspektif yang saya pahami. Karena ada beratus-ratus pemahaman berbeda tentang hal itu. Saya bahkan mendengar khatib mengatakan dalam khutbahnya, “pilihlah yang cerdas, karena yang cerdas pasti pintar”. Wooow…

Pertama, pintar. Pintar adalah penguasaan bidang yang dipelajarinya. Misalnya, siswa belajar Matematika sub segitiga siku-siku, belajar PKn dengan sub bahasannya, belajar Agama, dan pelajaran yang lain. Dalam beberapa pertemuan yang direncanakan, siswa itu berhasil menguasai sesuai dengan harapan dan target pembelajaran. Menguasai pelajaran Matematika, PKn, Agama, dan pelajaran lain, sesuai apa yang dipelajarinya. Itulah pintar. Pintar lebih dekat dengan tahu. Namun pintar, dibatasi oleh waktu dan proses. Karena ada banyak orang tahu yang dipelajarinya tapi melebihi waktu yang direncanakan sebelumnya.

Dengan demikian orang pintar butuh proses. Orang pintar butuh proses mempelajari terlebih dahulu dengan jangka waktu tertentu, sampai mengetahui sepenuhnya akan hal yang dipelajarinya. Pengetahuan yang diketahui itulah yang membuat dia dinobatkan sebagai orang pintar. Dengan demikian, semua orang berpotensi menjadi pintar, asalkan dibentuk sedemikian rupa.

Kedua, cerdas. Cerdas adalah kemampuan menyelesaikan beberapa masalah tanpa pernah mempelajari atau dianggap tidak pernah mempelajari masalah itu. Misalnya, Beddu tiba-tiba bisa membuat Kambing masuk ke dalam kandang lebih cepat dari pengembalanya, padahal Beddu bukan pengembala Kambing, dan tidak pernah mempelajarinya. Esoknya, Beddu berhasil menyelesaikan persoalan keluarga dari hutang piutang dengan solusi tepat. Dalam waktu yang sama, dia juga membantu memindahkan rumah menggunakan sedikit orang. Akumulasi dari kemampuan Beddu itulah kemudian dia dinobatkan sebagai orang cerdas. (baca: Ali bin Abi Thalib cerdas dan sabar)

Apa yang dilakukan Beddu, bukan hasil dari proses mempelajari atau proses pemikiran, tapi muncul begitu saja. Oleh karena cerdas adalah sifat bawaan dan bukan merupakan proses yang dibentuk seperti orang pintar. Dengan demikian kata cerdas, tidak tepat jika ditujukan kepada bidang ilmu tertentu. Keliru mengatakan, Beddu cerdas Matematika, cerdas Agama, dan lain-lain.

Jadi, perbedaan pintar dan cerdas dalam menyelesaikan masalah; orang pintar menyelesaikan masalah dari pengetahuan hasil proses pembelajaran terlebih dahulu. Kemudian bekerja berdasarkan pedoman, teori apa yang telah dipelajari. Sedangkan orang cerdas menyelesaikan permasalahan tanpa pedoman, tapi murni bawaan sebagai sifat. Dari mana sumber pengetahuannya? Bermacam-macam. Itulah keunikan orang cerdas.

Ketiga, Jenius. Kata jenius dominan disandingkan dengan bidang pengetahuan tertentu, dan hampir sama dengan pintar. Pintar matematika, jenius matematika, dan seterusnya. Ada dua corak utama orang jenius.

Jenius adalah kemampuan mengetahui lebih cepat dari waktu yang diharapkan. Berbeda dengan pintar yang berpedoman pada batas pengukuran hasil belajar. Jenis lebih cepat dari itu. Kemudian, orang jenius terkadang melakukan sesuatu di luar nalar, di luar kebiasaan, hal luar biasa. Itulah sebabnya, orang jenius kadang disangka gila. Misalnya, saat Einstein mengatakan “yang kekal itu hanya energi”. Pernyataannya waktu itu dianggap gila, namun akhirnya terbukti. Itulah jenius.

Lalu, apa perbedaan cerdas dengan jenius? Penyelesaian orang cerdas tidak pernah terpikirkan oleh pemikiran secara umum, namun dapat diterima oleh khalayak. Sedangkan hasil orang jenius belum dapat diterima secara umum, kecuali di waktu mendatang. Itulah sebabnya, kerja keras orang jenius adalah membuktikan kalau apa yang tidak dipercayai oleh orang banyak adalah salah. Orang jenius berusaha membuat orang lain percaya pada olah pikirnya.

Kesimpulan; orang pintar lebih banyak dari orang cerdas, karena pintar mudah dibentuk. Karena cerdas adalah sifat bawaan dari lahir yang dimiliki oleh seseorang, maka orang cerdas besar dipengaruhi oleh genitas dan stimulus lingkungan. Orang yang hidup dalam keluarga menderita, biasanya menjadi orang cerdas, karena terlatih menyelesaikan masalah. Sedangkan jenius adalah adalah hal langka dan fenomenal. Tak banyak yang mendapat predikat jenius.

Nah, dari perbedaan pintar, cerdas, dan jenius tadi, Anda pilih mana? Kalau saya memilih orang pintar, cerdas dan jenius (baca: ketinggian Ali bin Abi Thalib)… Saya pilih ketiganya… Salam bahagia

Kamis, 05 November 2015

5 Kiat Untuk Membantu Anda Bekerja Cerdas, Bukan Keras

Otak Anda adalah mesin yang luar biasa, penuh dengan lapisan-lapisan potensial yang menunggu untuk dibuka dan diakses. Dalam era pekerjaan yang super sibuk ini, sangat mudah kita berpikiran bahwa kerja keras dan konstan adalah etos kerja yang dibutuhkan.

Salah satu tanda yang jelas dari seseorang yang bekerja cerdas adalah bahwa mereka tidak bekerja lebih banyak dari orang lain. Orang-orang yang bekerja cerdas tidak perlu menghabiskan lebih banyak jam kerja – mereka telah dengan bijaksana menghabiskan waktu kerja mereka yang didelegasikan dan juga telah dengan bijaksana memanfaatkan waktu diluar jam kerja.

Penelitian telah menunjukkan bahwa otak kita didesain untuk bekerja lebih cerdas dibanding keras – kita hanya harus bersedia untuk mengubah kebiasaan kita seputar cara kita bekerja dan belajar. Jika anda siap untuk merubah pola anda dan mulai membuat kemajuan nyata melalui optimalisasi cara anda bekerja serta meningkatkan efektivitas waktu yang anda gunakan, bacalah terus artikel ini. Tips ini akan membantu anda untuk bekerja lebih cerdas, bukan lebih keras. Tips ini telah didukung oleh penelitian dan anda dapat mulai memasukkannya ke dalam rutinitas harian anda hari ini.

Beristirahatlah. Penelitian memberitahu kita melalui ritme ultradian bahwa otak kita hanya bisa fokus tanpa istirahat selama sekitar 90 menit. Jika kita perlu mengambil istirahat kecil, mungkin 15 menit atau lebih, setiap 90 menit bekerja, maka kita akan menyegarkan dan mempertajam otak kita. Sebuah periode istirahat kecil dari otak akan membantu otak untuk mengatur ulang fungsinya bahkan pada tingkat yang lebih tinggi setelah kita kembali bekerja sehabis istirahat.

Lakukan kreativitas. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang memiliki hobi kreatif di luar tempat kerja tampil lebih baik ketika mereka bekerja. Orang-orang ini lebih siap untuk kreatif memecahkan masalah di tempat kerja.

Mengatur ulang daftar pekerjaan yang harus dilakukan (to do list). Nah, pertama-tama, miliki daftar ini. Idealnya, anda harus menulisnya pada malam sebelum pekerjaan dimulai. Tapi begitu anda memilikinya, daftar pekerjaan ini belum akan membantu anda untuk bekerja lebih cerdas. Sebaliknya, mulailah daftar anda dengan hal-hal yang paling penting untuk dilakukan pertama kali. Cobalah untuk membatasi hal-hal yang paling penting sebanyak tiga pekerjaan selama satu hari. Setelah itu baru dilanjutkan dengan tugas-tugas yang kurang penting. Energi segar anda di pagi hari harus anda gunakan untuk menyelesaikan tugas-tugas penting, sementara anda dapat menangani tugas-tugas yang lebih mudah di kemudian hari.

Buatlah batasan. Jangan bersedia bekerja sepanjang waktu. Tetapkan batas-batas mengenai berapa banyak kehidupan pribadi anda masuk ke dalam pekerjaan anda, begitu juga sebaliknya. Jangan menjawab email kerja ketika anda telah berada di rumah dan juga tidak membiarkan hal-hal rumah tangga untuk mengganggu pekerjaan anda terus-menerus.

Identifikasi pembuang waktu. Apakah anda menemukan bahwa anda diam bekerja dan masuk ke media sosial terlalu sering? Atau mungkin anda terlibat dalam percakapan non-pekerjaan terlalu gampang dan terlalu lama? Identifikasi hambatan yang datang antara anda dan produktivitas anda dan hilangkan mereka. Anda dapat mengejar ketertinggalan dengan media sosial dan percakapan di waktu berikutnya, waktu yang memang telah anda sisihkan.

Tak Perlu Juara untuk Jadi Anak Hebat

Kekurangan anak pada nilai akademis sekolah ternyata tak melulu membuat anak mengalami kegagalan dalam bidang lainnya.

Hal itu disampaikan oleh psikolog Vera Itabiliana agar orang tua dapat menemukan kelebihan anak dan mengembangkan kepercayaan dirinya.

"Orang tua yang pegang peran utama untuk cari kelebihan anak di luar pelajaran, bisa dari seni, olahraga, ketrampilan sehari-hari atau mungkin kerajinan, pokoknya sesuatu yang bisa dibanggakan ke orang lain,” kata Vera Itabiliana, Rabu siang saat konferensi pers di Jakarta.

Saat anak sudah menemukan kelebihannya, kepercayaan diri yang dimiliki akan semakin meningkat dan berarti bagi orang-orang terdekatnya.

"Yang lebih penting, ketika si anak menemukan kelebihannya, significant others atau orang-orang sekitar yang memiliki arti terutama orang tua akan memberikan apresiasi sehingga si anak merasa lebih bermakna," katanya.

Menurut vera,orang tua tidak boleh meremehkan kelebihan-kelebihan kecil yang anak tunjukkan, karena meskipun awalnya kecil, kelebihan itu dapat menjadi sebuah potensi yang semakin mengembangkan prestasinya.

Vera mengibaratkan seperti ikan yang tak bisa hidup di darat dan burung yang tak bisa berenang.

"Ibaratnya, jangan memaksakan ikan hidup di darat, jangan juga  memaksakan burung untuk belajar berenang. Setiap anak adalah individu yang berbeda-beda, setiap anak unik dan enggak cuma satu jalur kok untuk menjadi sukses," ujarnya.

Namun begitu, anak tetap harus bisa melewati tahapan akademis meskipun dengan nilai pas-pasan.

"Enggak harus juara satu yang penting anak dapat melewati sekolah dengan baik walaupun nilainya pas-pasan tapi di luar itu si anak dapat kembangkan keahlian lain, kemampuan lain,” Vera menegaskan.

Kerja Keras atau Kerja Cerdas?

Ada yang mengatakan bahwa untuk sukses, kita memerlukan kerja keras alias work hard. Tapi, dewasa ini orang-orang mulai memunculkan gagasan kerja cerdas atau work smart. Di Amerika Serikat, prinsip kerja keras telah mengakar di Negeri Paman Sam itu selama lebih dari 3 abad. Dahulu, ketika sektor industry dianggap paling menjanjikan dan memasuki masa keemasannya, semua orang berlomba-lomba untuk bekerja keras. Kini, ketika zaman sudah berubah, bisnis beralih dan memusatkan konsentrasinya pada sector pelayanan. Berkembanganya era digital dan teknologi informasi membuat para pekerja dan pebisnis mulai berpikir bahwa kerja cerdas akan memberikan hasil yang lebih baik.

Kerja keras mengacu pada proses bekerja yang tekun, terus-menerus, sabar, dan bersedia melakukan banyak hal untuk mencapai kesuksesan. Contohnya sangat banyak di sekitar kita, bagaimana dulu para pengusaha hampir bangkrut saat krisis moneter tahun 1997. Tapi, dengan kerja kerasnya, mereka tetap bertahan membangun kembali usahanya. Begitu juga dengan korban tsunami di Aceh dan tanah longsor di Nepal yang membuat orang-orang kaya kehilangan seluruh rumah dan harta benda lainnya. Mereka meniti kembali usahanya dari awal, kembali dari nol. Hanya orang-orang yang bekerja keras saja yang bisa bertahan menghadapi situasi sulit seperti itu.

Di sisi lain, kerja cerdas banyak digaungkan oleh para eksekutif dan pebisnis muda masa kini. Menurut mereka, ada banyak sekali peluang di sekitar kita. Kita harus cerdas dan berpikir taktis untuk mampu menangkap dan memanfaatkan peluang yang ada. Banyaknya pengangguran saat ini tidak lain karena ketidaktahuan dan kemalasan berpikir. Kalau ada orang yang sudah bekerja selama belasan bahkan puluhan tahun tapi tidak bisa kaya, itu juga karena orang-orang itu tidak paham bagaimana bekerja dengan cerdas. Bekerja cerdas berarti mengurangi waktu kerja, tapi meningkatkan produktivitas. Dengan demikian, seseorang memiliki waktu yang lebih banyak.
Bekerja keras sebenarnya merupakan mental dasar yang harus dimiliki oleh semua orang. Orang yang bekerja keras akan bisa menghadapi situasi sulit sekalipun. Kerja keras adalah dasar yang harus dimiliki untuk membangun usaha dan karir. Sayangnya, dalam beberapa bidang keahlian kerja keras tidaklah cukup. Bekerja keras tanpa kerja cerdas hanya akan membuang waktu dan energi, tanpa memberikan banyak hasil. Saat itulah dibutuhkan adanya kerja keras. Seseorang harus memutar otaknya agar ia bisa menghasilkan lebih banyak dengan modal yang sama.

Mengapa tidak mengaplikasikan keduanya sekaligus?
Bekerja cerdas memang sangat diperlukan, tapi ini hanyalah setengah usaha untuk mencapai kesuksesan. Tidak ada satupun pengusaha sukses atau pemilik jabatan eksekutif yang tidak bekerja keras. Saat ini memang banyak sekali pakar dan pengusaha yang menganjurkan untuk lebih bekerja cerdas. Pengusaha seperti Donald Trump, Bill Gates dan Mark Zuckenberg memang hanya akan mengatakan bahwa kesuksesannya dibangun dengan kecerdasan, kecerdikan, ketelitian, kemampuan mengambil resiko, dan otak brilian. Padahal di balik kesuksesannya, mereka pernah mengalami jatuh-bangun. Mereka pernah hanya tidur selama 3 jam di tempat yang tidak nyaman. Mereka pernah bangun dini hari untuk mempersiapkan pekerjaannya, ketika orang lain masih enak tidur. Para pebisnis sukses ini tahu betul, bahwa keberhasilan membutuhkan kerja keras. Bahkan gagasan kerja keras ini pun masih mereka lakukan sampai sekarang. Faktanya, belum ada satu pun pengusaha kaya raya yang langsung puas menikmati kerja kerasnya di usia tua. Meskipun sudah tua, mereka tidak diam saja di rumah atau jalan-jalan dan berbelanja.

Alexis Ohanian menyatakan bahwa untuk membangun sebuah bisnis, seseorang harus bekerja keras dan kerja cerdas sekaligus. Di awal, seseorang wajib bekerja keras dan dan menjalani hidup penuh tekanan. Harus menghemat untuk bisa mengumpulkan modal dan mengembangkan bisnis lebih luas lagi. Untuk mengembangkan bisnis ini, kita juga harus cerdas melihat kebutuhan pasar. Kita tidak hanya memasarkan, tetapi memenuhi kebutuhan masyarakat dan menarik perhatian mereka dengan apa yang kita miliki.

Keberhasilan tidak hanya dibangun dengan kerja cerdas. Setidaknya, tidak sesederhana itu. Menurut Michael Moroney, orang sukses memang bekerja dengan cerdas, tetapi juga sekaligus bekerja keras. Keduanya harus dikombinasikan. Tidak mungkin bisa sukses hanya dengan salah satunya.

Rabu, 04 November 2015

Cara Sukses Belajar – Pelajar Harus Tahu!

1.Belajar sambil memahami

Belajarlah sambil memahami pelajaran yang ada. Jangan menghapalkan pelajaran, tetapi memahami pelajaran. Dengan lebih memahami pelajaran, Anda akan jauh lebih mudah dalam belajar di banding dengan menghapal. Fahami setiap pelajaran. Selama ini kita dipaksa untuk menghapal persis seperti di buku, padahal itu jelas mengurangi kreatifitas kita.

2.Memperbanyak membaca

Semua orang juga tahu kalau membaca akan membuat anda pintar. Kita jadi pintar karena memperbanyak membaca. Perbanyaklah membaca. Mulailah membaca buku-buku yang berkaitan dengan pelajaran anda atau hobi anda.

3.Mencatat Pokok-pokok pelajaran

Carilah pokok-pokok dari pelajaran dan catat. Mencari pokok pelajaran lebih penting daripada harus mempelajari semuanya. Jangan buat anda membuang banyak waktu untuk mempelajari semua pelajaran.

4.Menghapal kata-kata kunci

Anda sudah mencatat pokok-pokok pelajaran. Kemudiaan carilah kata-kata kunci dari pokok-pokok pelajaran tersebut dan kemudian hapalkan kata-kata kuncinya. Tentu anda tidak perlu mempelajari semua pelajaran

5.Memilih waktu belajar yang tepat

Dalam belajar biasanya orang nyaman belajar pada waktu tertentu. Jadi, carilah waktu belajar yang cocok yang sesuai dengan anda. Setiap orang akan berbeda dalam memilih waktu belajarnya.

6.Membangun suasana belajar yang nyaman

Selain memilih waktu yang tepat. Anda juga bisa memilih suasana tertentu untuk belajar. Suasana belajar yang nyaman sangat mempengaruhi kelancaran belajar anda.

7.Mengembangkan materi yang sudah dipelajari

Kembangkanlah materi yang sudah dipelajari. Ini bisa membuat anda menjadi kreatif.

8.Membentuk kelompok belajar

Bentuklah kelompok belajar. Dengan membentuk kelompok belajar, anda bisa berdiskusi dan ini bisa membuat anda lebih cerdas dalam belajar.

Anak cerdas istimewa adalah anak berrisiko

Anak cerdas istimewa adalah anak berrisiko

Orang tua adalah salah satu figur terpenting dalam pengasuhan dan pendidikan anak-anaknya. Tugas yang berat ini, dirasakan kini semakin berat karena tuntutan pengasuhan dan pendidikan memerlukan dasar-dasar kuat yang dapat lebih dipertanggungjawabkan (evidence based practice in the childhood field) demi tercapainya tujuan yang hendak dicapai, yaitu mengantarkan buah hatinya agar kelak menjadi manusia yang bertanggung jawab dan mampu berfungsi secara baik di tengah masyarakat.

Manakala buah hatinya mempunyai tumbuh kembang yang berbeda dengan temanteman sebayanya maka tugas itu menjadi semakin berat lagi. Karena mereka harus mampu menjadi observer yang piawai terhadap kemajuan maupun ketertinggalan perkembangan anak-anaknya, mencatat perubahan apa saja yang terjadi, sekaligus menjadi pengasuh dan pendidik di rumah yang tangguh, dan harus pula memenuhi tuntutan mampu bekerjasama secara baik dengan guru sekolah. Mereka juga harus mampu melihat hal-hal yang mungkin akan terjadi, serta tindakan apa saja yang harus diberikan dalam rangka melakukan stimulasi, intervensi dan tindakan pencegahan untuk menghindari dampak negatip sebagai akibat ketidak selarasan perkembangan. Singkat kata, ia harus mengahadapi anak dalam kelompok anak berrisiko. Anak dan orang tua membutuhkan perhatian khusus yang terus menerus, dan membutuhkan bimbingan bukan hanya dari satu orang tenaga professional, tetapi dari banyak profesi dan guru secara multidisiplin dan terpadu. Melakukan pendekatan ke dua arah sekaligus, yaitu kepada kesulitan yang terjadi akibat disinkronitas perkembangannya, dan juga ke arah faktor kuat yang dimiliki anak.


Dalam hal anak cerdas istimewa, faktor kuatnya adalah kecerdasan istimewa dan bakat istimewa yang dimilikinya, faktor ini juga memerlukan dukungan yang seksama agar ia dapat tumbuh dan berkembang sebagaimana dirinya, meningkatkan rasa percaya diri dan pembentukan konsep diri yang positip. Indonesia, adalah sebuah negara besar yang tengah mengalami transisi, dari masyarakat tribal atau masyarakat rumpun dengan keunikan sistem sosial, sistem nilai dan kekerabatannya, ke arah masyarakat moderen yang membutuhkan dukungan keprofesionalan dan ilmu pengetahuan yang baik (evidence based practice). Dalam kondisi transisi inilah para orang tua dapat menjadi “korban” tarik menarik, antara bentuk pengasuhan tradisional dalam keluarga masyarakat rumpun dan bentuk pengasuhan moderen. Ataupun antara bentuk pengasuhan moderen yang didukung oleh ilmu pengetahuan moderen (evidence based practice) dengan bentuk pengasuhan alternative moderen (pseudoscience) yang lebih banyak dilatar belakangi oleh bentuk komersial bahkan fraudulence (penipuan) yang kini marak di masyarakat dunia2.

Apalagi hingga kini dalam sistem kesehatan nasional belum ada 2 Bentuk pengasuhan yang dilatarbelakangi oleh fraudulence dan pseudoscience ini antara lain penggunaan smart drugs, megadosis vitamin, berbagai preparat yang dianggap merangsang otak, food supplement yang ditawarkan sebagai obat, mengajari bayi membaca dan matematika dengan menggunakn flash card, menstimulasi batita dengan CD Rom, muscle touch therapy, dan sebagainya. 5 sistem pemantauan tumbuh kembang bayi dan anak secara berkala serta detil oleh tenaga kesehatan (dokter anak tumbuh kembang), sehingga para orang tua juga tidak mempunyai konsultan tetap dalam upaya pemantauan anak-anaknya. Bahkan orang tua tidak mempunyai catatan tumbuh kembang anak-anaknya.Situasi tarik-menarik ini dapat dirasakan dalam berbagai diskusi baik diskusi tatap muka saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, media cetak, maupun diskusi maya melalui mailinglist. Sehingga tak ayal sering terjadi debat panas yang meruntuhkan hati, maupun kebingungan pengetahuan. Konflik antar orang tua dapat terlihat untuk memperebutkan legitimasi interes masing-masing. Antara yang berlatar belakang tradisional, komersial ataupun yang ideal.